Kehilangan Pundak

Tak terasa sekarang berada di penghujung bulan November.
Desember masih setia menanti.
tiba-tiba saja penyakit itu kambuh
Entahlah
Sepi, sunyi, senyap , sendu dan rindu,
campur aduk menjadi satu
kupikir hanya semalam saja namun di malam-malam berikutnya, menjelang Natal selalu saja menghampiri.
Dasar tak tahu diri sudah menginjak usia dewasa masih saja seperti anak kecil yang hobbnya menangis di tengah malam..
benar saja
Hanya butuh Sunyi untuk melepaskan luka itu, tak ada yang lebih peduli selain dirimu. 12 Tahun berlalu, waktu itu semesta terlalu jahat memisahkan buah hati dari pelukannya dan  anak kecil yang kehilangan pundak Ayahnya
lalu menyisahkan luka
Peluk erat diriKu
Karot, 29 Nov 2021
#Konstantina



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Unsur Intrinsik Cerpen “ Seribu Kunang-Kunang dengan Gaya Analitik” Karya Umar Kayam.

Selamat Ulang Tahun My Inggriani

SMA 3 Borong dan Kisah kita.