Kita, Di sudut kelas (SMAN 3 Borong)
Sore semakin matang, langit semakin gelap. Gumpalan awan pekat terlihat sejauh mata memandang. Kilau petir menyambar samar, di susul gemeretuk panjang suara guntur. Malam kembali menghampiri, kali ini kota dingin benar-benar mengingatkanku pada 3 Tahun yang lalu. Semenjak hari itu bagiku mencintai sama halnya dengan menanam luka.
Perlahan fajar menyambut, dengan lembut tetesan embun membasahi bunga di halaman kelas. Ditemani suara angin yang menerpa, suara lembut itu kembali menyapaku pagi ini, tak asing bagiku " Selamat pagi enu". Aku hanya mengangguk sembari tersenyum. Kali ini sepertinya rumput -rumput ikut tersiput malu bahkan semut merah yang berbaris di dinding beranjak begitu cepat ketika kami saling menatap dan tersenyum malu.
Setiap sudut kelas, kantinya ema dame, tanta Yun, pohon kesambi bahkan perpustakaan adalah saksi bisu tentang kita. Kamu adalah alasan aku bangun pagi semangat ke sekolah. Diam-diam aku memperhatikan Pintu gerbang (pintu gerbang versi SMAN 3 Borong yang hanya di pagari dengan teriakan setiap pagi agar cepat melangkah) memastikan kamu ada diantara teman-teman yang baru menyusul. Melewati hari tanpa kamu sama saja kosong berbincang dengan teman,senyum sana-sini adalah omong kosong kamu selalu betah dipikiranku Entahlah, sehari tidak ketemu sama halnya separuhku menghilang (hehhehe lebay).
Mengenalmu tak sengaja hingga mencintaimu. Bagiku menjalin hubungan denganmu adalah hal yang tidak akan ku dapat dari orang lain sebab,kita mengukir cerita melalui kertas yang kita kotori dengan pena. Kau tahu catatan itu masih kusimpan dan itu adalah alasan mengapa hati ini belum siap mengenal kembali apa itu cinta, belum siap disakiti.
Mei 2018 (Acara perpisahan)
Langit mendung, tak ada pelangi.
Ku pikir semua akan baik-baik saja padahal.....
"Enu, bagaimana dengan pertanyaanku" kesekian kalinya ia melontarkan pertanyaan yang sama. "Jika itu pilihan terbaik aku akan merelakan".
Separuh jiwaku seolah jatuh bersama tetesan air hujan. Hal yang ku dapat dari mencintaimu adalah belajar merelakan.
Semenjak hari itu bagiku mencintai adalah usaha menanam luka.
Catatan: Bukan karena gagal move on hanya ingin menulis saja hehhehe.
Perlahan fajar menyambut, dengan lembut tetesan embun membasahi bunga di halaman kelas. Ditemani suara angin yang menerpa, suara lembut itu kembali menyapaku pagi ini, tak asing bagiku " Selamat pagi enu". Aku hanya mengangguk sembari tersenyum. Kali ini sepertinya rumput -rumput ikut tersiput malu bahkan semut merah yang berbaris di dinding beranjak begitu cepat ketika kami saling menatap dan tersenyum malu.
Setiap sudut kelas, kantinya ema dame, tanta Yun, pohon kesambi bahkan perpustakaan adalah saksi bisu tentang kita. Kamu adalah alasan aku bangun pagi semangat ke sekolah. Diam-diam aku memperhatikan Pintu gerbang (pintu gerbang versi SMAN 3 Borong yang hanya di pagari dengan teriakan setiap pagi agar cepat melangkah) memastikan kamu ada diantara teman-teman yang baru menyusul. Melewati hari tanpa kamu sama saja kosong berbincang dengan teman,senyum sana-sini adalah omong kosong kamu selalu betah dipikiranku Entahlah, sehari tidak ketemu sama halnya separuhku menghilang (hehhehe lebay).
Mengenalmu tak sengaja hingga mencintaimu. Bagiku menjalin hubungan denganmu adalah hal yang tidak akan ku dapat dari orang lain sebab,kita mengukir cerita melalui kertas yang kita kotori dengan pena. Kau tahu catatan itu masih kusimpan dan itu adalah alasan mengapa hati ini belum siap mengenal kembali apa itu cinta, belum siap disakiti.
Mei 2018 (Acara perpisahan)
Langit mendung, tak ada pelangi.
Ku pikir semua akan baik-baik saja padahal.....
"Enu, bagaimana dengan pertanyaanku" kesekian kalinya ia melontarkan pertanyaan yang sama. "Jika itu pilihan terbaik aku akan merelakan".
Separuh jiwaku seolah jatuh bersama tetesan air hujan. Hal yang ku dapat dari mencintaimu adalah belajar merelakan.
Semenjak hari itu bagiku mencintai adalah usaha menanam luka.
Catatan: Bukan karena gagal move on hanya ingin menulis saja hehhehe.

Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus๐๐๐, keren kak.
BalasHapusTerimakasih kae
HapusBanyak" buat cerpen begini k,saya suka bacanya syng.
BalasHapusHeheheh iya iya sayang.
HapusTerimakasih em๐❤️