Cerita dibalik Guru Sosiologi SMAN 3 Borong

"Berjalanlah sejauh mungkin, biar tahu nikmatnya pulang" kutipan ini kudapat dari beranda Facebook pemilik " Mo'at Yohan" guru terkeren di SMAN 3 Borong, menurutku hehehh (Pada angkatan kami). biasa di sapa pa Yohan pemilik senyum manis mengalahkan manisnya gula lempeng (Gula Merah) uuuuppssss.... wajahnya yang di hiasi lesung pipi adalah senjata kuat memikat kaum hawa. senyum manisnya mampu mengalahkan indahnya diksi dan majas dalam puisi, mengalahkan indahnya kicauan burung pagi hari bahkan indahnya pantai cepiwatu lebih indah senyumanya hehheh lebay. 

 selain sebagai guru sosiologi, Beliau juga bergelut di dunia sastra sebagai koordinator C16 (Komunitas Sastra). Cangkir 16 adalah salah satu komunitas seputar dunia sastra katanya, dinamakan Cangkir 16 karena "Kebersamaan dibentuk oleh secangkir kopi, kebersamaan tersebut mampu menghasilkan berbagai kreativitas dengan perbincangan dan diskusi bersama" untuk 16-Nya mungkin saja karena komunitas ini di bangun tahun 2016 atau Ahhh Entahlah...
Banyak hal yang ku dapat dari komunitas ini yah walaupun melalui media sosial, mereka aktif dalam berbagai kegiatan. komunitas ini lebih menekankan tentang pengembangan literasi, berbagai opini, feature, cerpen, puisi dan karya lainnya banyak di muat di media. ehhhhh kembali ke pemilik lesung pipi hhehe satu hal yang unik dari beliau setiap kali membangun diskusi selalu saja membuat muridnya tak ingin mengakhiri momen tersebut. cara berjalan dengan gaya tas yang digantung di bahu kiri dengan sedikit melemparkan senyum manisnya membuat siswi tak tahu jalan pulang hehhehe.
Bukan hanya itu gaya pakayan yang dikenakan layaknya ABG, mungkin bila bertemu dengan orang asing dikira mahasiswa eehhh padahal sudah jadi guru maklum saja gayanya itu seolah belum move on dari masa muda.

banyak hal yang belum sempat diceritakan tunggu lain waktu saja.

Intinya banyak hal yang kudapat dari beliau.
sukses selalu Pa😇🙏🏻