Teruntuk yang katanya tidak bisa hidup tanpa saya (Part 2)

Menyeruputi kopi sembari menikmati angin sore kota Borong. perlahan petang menyambut senja, malampun menghampiri seolah menyuruhku berhenti sejenak. Langit bersih malam ini, kecuali di sekitar bulan. Beberapa awan menggerombol disekeliling bulan hingga cahaya bulan jadi suram karenanya.Lampu-lampu yang berkelipan di belantara pencakar langit yang kelihatan dari jendala turut menemani  malamku yang sepi.
Sejenak, aku kembali pada memori tadi pagi, saat aku menemui dia yah. ..dia yang kini bersama temanku.
Sudahlah biarkan aku ataupun dia yang tahu masalalu kami. Sebelumnya aku sama sekali tidak mengira akan sampai pada titik ini. suatu titik dimana aku menyadari aku bukanlah siapa-siapa baginya. harusnya aku tidak perlu melangitkan harapan bersamanya.

Januari 2019

"Tanty.... Menurut kamu kevin baik tidak? "
"Hmmmmmmmm Kevin? Jadi begini yah aku kan kenal kevin baru beberapa hari yang lalu belum tahu betul tentang dia"
 Aku sengaja tak memberitahu sarah Temanku karena beberapa alasan yah salah satunya akan mempengaruhi persahabatan kami.


February 2019

 Tak sengaja Aku berpapasan dengan kevin di depan Kantin lukas dekat kampus.
seperti di sambar petir keduanya seolah tak saling mengenal untuk menyapa saja kadang ragu. bukan karena ingin menjauh apalagi membenci hanya saja aku sadar sekarang kita hanya sebatas, tidak lebih dari itu. Banyak yang berubah darinya sejak 2 Tahun menghilang tatapanya seolah biasa saja tak Ada yang menarik.  Dia yang pernah ku harapkan "Menjadi masa depanku" kini sirna.
seperti biasa aku duduk disudut kantin sambil menyeruputi segelas kopi Dan Menikmati lagu kesukaanku "Pesanmu telah kuterima sore lalu telah kubaca apa yang jadi pintamu, kau sentuh hatiku dengan tulisannmu tak terasa menetes air mataku" lirik lagu yang sedikit menggambarkan isi hatiku saat ini , sementara kevin tak jauh dariku Menikmati kopi kesukaanya dan beberapa rokok disamping. dalam ruang yang sama, waktu yang sama kami seolah disibukan dengan hal yang berbeda.
kini Kevin orang asing yang pernah datang di Satu ingatan.

Sekitar pukul 15:30 Akupun bergegas pulang tiba-tiba Kevin memanggilku dengan panggilan unik (Kesayangan) saat dua Tahun lalu.
sontak aku kaget, diam membisu,
beberapa hari tidak menyapa tiba-tiba saja dia menyapa ku? mengingatkanku pada kisah kami dua Tahun yang lalu. sebelum aku menjawab, Ada yang lebih dulu menjawab sapaanya. Ternyata sapaan itu untuk sarah bukan aku. lalu, kenapa harus nama itu bukankah itu panggilan khusus kami saat berpacaran? apakah tidak Ada nama lain? mendengar sapaan itu luka yang seharusnya menghilang seolah tumbuh kembali.
beberapa saat kemudian aku memutuskan meninggalkan mereka.

keesokan harinya...
Aku kembali berpapasan dengan Kevin, kali ini dia ingin mengatakan sesuatu
Entahlah...

(Tunggu cerita selanjutnya ya... 😊)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Unsur Intrinsik Cerpen “ Seribu Kunang-Kunang dengan Gaya Analitik” Karya Umar Kayam.

Selamat Ulang Tahun My Inggriani

SMA 3 Borong dan Kisah kita.