Mencintaimu adalah luka.

Ada rindu yang tak sengaja datang. datang tanpa diberi kabar terlebih dahulu, sebab beberapa rindu memang harus sembunyi-sembunyi. diam-diam aku merindu sedang kau bersua dengannya.

Agustus 2018
awal perjumpaan kita Di salah satu Universitas di kota Ruteng.

Kota ruteng hari ini cerah, hari pertama PKKMB. masih terlalu polos menjadi mahasiswa
pagi itu aku menggunakan sepeda beroda dua menuju kampus sebenarnya bisa jalan kaki maklum mahasiswa baru rantang "Weleng", tersesat. Hari pertama PKKMB berjalan begitu saja seperti tak ada yang menarik  hingga hari keempat di sela-sela keramaian aku melihat senyumannya Nana sambil menegurku dengan sapaan manis "salam kenal enu, aku kevin" suaranya yang merdu membuat aku tak tau jalan pulang heheheh
"sindi" jawabku singkat.
sesingkat itu perkenalan kami entah apa yang membuat dia menyapaku semenjak hari itu aku jarang melihatnya  entahlah mungkin karena kami beda prodi.
UKM litera adalah salah satu komunitas aktif di UNIKA. komunitas ini bukan hanya untuk mahasiswa PBSI saja tetapi terbuka untuk siapa saja yang bergelut di dunia sastra. kebetulan aku cukup berpengaruh  di komunitas tersebut. beberapa hari ini teman-teman UKMku dihebohkan dengan Nana yang ganteng yang katanya akan menjadi anggota baru di UKM.  " perkenalkan saya kevin, dari prodi Bahasa inggris".
semenjak hari itu aku dan kevin cukup akrab maklum saja sebelumnya aku sudah bertemu denganya, kami sering menghabiskan waktu bersama, hingga ada benih cinta di antara kami.

November 2018
sudah sebulan dia menghilang pergi tanpa aba-aba, tak ada kabar, ku pikir dia sibuk tapi sesibuk itu kah dia? hingga satu bulan terakhir ini dia menghilang.

 Tiba-tiba saja memori itu kembali, tatapan itu terlintas dibenakku
Tatapan yang tak asing bagiku.
Tatapan itu masih saja sama sejak pertama kali mengenalnya, sejak kau menyebut namaku hingga pada akhirnya kau dan aku menjadi kita.
Tatapan itu bagai hipnotis imajinasiku menguasai pikiranku. Aku jatuh cinta pada tatapan itu, tatapan yang membawaku terbang bersama burung-burung kebahagiaan
Entahlah…. Aku jatuh cinta pada pemilik tatapan itu.
Akupun tersadar dari lamunanku dan harus menerima kenyataan tatapan itu bukan milikku lagi.
Kini tatapan itu berubah dia seolah mencari kenyamanan lain.  Tiba-tiba saja hujan menguyup tubuh yang perlahan rapuh, petang perlahan menjemput senja yang sedari tadi menemaniku, langit ditutupi awan hingga cahaya matahari mulai redup. Semesta seolah mengerti ada hati yang baru saja luka dia pergi tanpa aba-aba meninggalkan luka yang masih membekas, meninggalkan sejuta rasa dan kenangan. Tiba-tiba dia kembali bersama seseorang yang tak asing bagiku, seseorang yang ku sebut sahabat, seseorang yang selalu kubanggakan. itulah alasan dia menghilang slama ini. kali ini hatiku benar-benar patah, rasa yang sulit didefinisikan. Mungkin aku yang terlalu bodoh memberikan rasa cintaku sepenuh untuknya, terlalu percaya dengan kata sahabat hingga aku lupa aku telah dibodohi oleh kata sahabat dan cinta.
Rasa itu masih membekas, sungguh melupakanya tak semudah mencintainya. Semakin ingin melupakan rasa itu semakin muncul, beranda facebook dipenuhi postingan-postingan lebay keduanya hingga mereka lupa dibalik itu ada luka yang tersimpan oleh seseorang disana.
Sejak saat itu aku sulit percaya dengan kata cinta, bagiku cinta sama saja dengan menciptakan luka yang akan membekas. Sudalah biarkan masalalu pada tempatnya.

#SekadarcoretanSaja

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Unsur Intrinsik Cerpen “ Seribu Kunang-Kunang dengan Gaya Analitik” Karya Umar Kayam.

Selamat Ulang Tahun My Inggriani

SMA 3 Borong dan Kisah kita.