Penulis memberikan persepsi kehidupan dua tokoh dalam cerpen “Seribu Kunang-kunang di Manhattan” yang sibuk dengan kehidupanya masing-masing namun dipertemukan dalam sebuah percakapan dialog. Analisis Unsur Intrinsik Cerpen “ Seribu Kunang-Kunang dengan Gaya Analitik” Karya Umar Kayam. Kadang sebuah cerpen sulit dipahami, hal tersebut karena kisahnya yang dianggap kurang jelas klimaksnya atau tidak memuaskan pembaca, seolah-olah menyuruh pembaca menyelesaikan ceritanya dengan versi yang berbeda-beda. Hal tersebut bisa kita temukan dalam cerpen “ Seribu Kunang-Kunang di Manhttan”. pola atau keteraturan macam apakah yang bekerja dibalik itu? Teknik apa yang digunakan Umar kayam pada cerpen tersebut? Artikel ini untuk menjawabi pertanyaan-pertanyaan di atas pola keteraturan cerpen pada umumnya menggunakan pola yang sistematis atau terstruktur mulai dari tahap Eksposition, Rising Action, Klimaks, Antiklimaks, dan...
Inggriani Candrajaya Dwi putri . Nii, sapaan manis untuknya. mengenalnya, sejak SMP banyak hal yang ia lalui bahkan sempat berpikir dia tidak mampu menjalani hidup ini. "Terlalu banyak beban yang menghampiri kadang Tak mampu di lalui" katanya. pertengahan SMA seolah puncak masalahnya, bully-an menemani hari-harinya, tangisan selalu dekat denganya, untuk keluar rumah saja banyak yang harus dipertimbangkan istilahnya "Luka batin" Sebagai sahabat aku hanya mampu memberi motivasi walau kadang kami memiliki masalah yang sama, masih teringat jelas di memoriku aku dan Nii sama-sama menghadapi masalah, yah...walaupun itu sebenarnya masalahku. salahku! melibatkan dia didalamnya hingga banyak kata-kata yang dilontari kepada kami. banyak hal yang tak bisa dijelaskan bahkan melalui kata-kata sekalipun. berdoa saja itu sudah cukup menenangkan bukan untuk menghilangkan yah cukup mengatasinya saja. berusaha tegar, berusaha tersenyum. orang bilang mereka sepertinya tidak beba...
Dari jutaan manusia yang tercipta, Tuhan memilih kamu untuk jadi pemilik rasa. April 2017 kisah kita dimulai tatapan pertama itu menjadi definisi bahagia. masa putih abu, Ada saja alasan untuk bisa bertemu denganmu walau tak lama misalkan Izin ke belakang, mengambil buku ke perpus. jam istrahat adalah jam yang tepat bersamamu di setiap sudut kelas, kantinya Ema dame sebagai tempat favorit kita. masih jelas dimemoriku ketika kita menikmati hujan di depan kelas " ah.. hujan ini Sepertinya mengerti Ada dua insan yang tak ingin pertemuan ini berlalu " katanya. aku hanya tersenyum membalas ucapanya. Mei berlalu, kita perlahan beranjak dari kisah putih abu maklum saja, kita memilih jalan yang berbeda. kau pergi dengan jubahmu sedang aku masih sendiri saja. sebab, semenjak hari itu bagiku cinta hanya tentang luka.
Minum baygon.. anti bingung ππ
BalasHapus