sebatas pernah

pernah kuukir rasa yang kupuja tiada habisnya.
mencintaimu dalam lantunan-lantunan doa tanpa aksara
pernah puisiku tentang kamu, tapi perlahan semuanya sendu
malam yang pekat membuatku penat
akuu bingung saat semua orang suka diksi yang kutuliskan, saat itu juga kamu pergi
Dan aku yang mengkahiri itupun kamu yang meminta
kamu yang pergi aku yang pura-pura lupa
katamu, nanti kita akan jadi cerita tapi pemain dalam cerita itu malah hilang hingga cerita kita tidak pernah selesai seperti tulisanku yang tak pernah selesai.
namun semuanya sebatas pernah
karena pergi menjadi pilihan terbaik untuk saling merelakan.

Toka, 18 April 2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Unsur Intrinsik Cerpen “ Seribu Kunang-Kunang dengan Gaya Analitik” Karya Umar Kayam.

Selamat Ulang Tahun My Inggriani

SMA 3 Borong dan Kisah kita.